Kamis, 02 Februari 2012

Wewe Gombel

masih inget mahluk yang suka nyulik anak kecil di waktu magrib? di jawa barat itu sering dinamakan kalong wewe atau wewe gombel. makanya orang tua kita dulu selalu melarang anaknya keluar rumah di waktu senja menjelang magrib karena takut anaknya diculik kalong wewe. kalo yang udah pernah baca buku dialog dengan jin muslim disebutkan pula bahwa waktu yang disenangi jin itu adalah perpindahan dari terang ke gelap (termasuk waktu magrib) dan pertemuan arus panas dan arus dingin (salah satunya di segitiga bermuda). Oke, kejadian ini dialami sepupuku waktu berusia 6 taun. kejadiaanya taun 70an di daerah danau jatiluhur purwakarta. saat itu jatiluhur masih berupa hutan belantara dan rumah2 dinasnya masih jarang2 banget dan gelap gulita di malam hari

di suatu magrib, saat sepupuku keluar sendiri untuk ke kamar mandi (yang berada di luar rumah) tiba2 dia melihat wajan besar deket kamar mandi dengan posisi terlungkup. anehnya pantat wajan tersebut dengan gosong dan wajan tersebut bergoyang2 seperti ada kucing atau binatang terjebak di dalamnya. akhirnya sepupuku itu membalik wajan tersebut dan keluarlah mahluk wewe gombel tersebut. katanya sih berbentuk cewek tinggi gede dengan kulit berwarna hitam,rambut panjang terurai, bertaring, mata melotot dan ketawa seperti kunti. yang khas adalah wewe gombel gak pake baju dan payudaranya sangat panjang menggantung ke bawah. sepupuku langsung menjerit tapi kemudian payudara wewe gombel itu mencengkram sepupuku dan akhirnya dibawa terbang..

sambil diculik terbang sepupuku masih bisa merasakan kulit mahluk tersebut yang dingin bersisik dan berbulu, sambil ketawa halus. di saat terbang, sambil takut sepupuku bisa melihat luasnya danau jatiluhur, rumahnya sendiri, perkampungan yang masih gelap, bahkan akhirnya bisa melihat cahaya2 obor orang2 kampung yang yang mencarinya sambil mendengar teriakan2 panggilan kepadanya disertai bunyi pentungan. Anehnya meski terkadang terbang mendekat mendekati kumpulan orang2 kampung itu, orang2 kampung gak bisa mendengar dan melihat dia yang sedang terbang.

akhirnya sepupuku tak sadarkan diri, dan kemudian ditemukan orang2 kampung di bawah tumpukan jerami deket hutan. kurang lebih 1 km dari rumahnya pada saat menjelang isya

setelah kejadian itu, sepupuku mengalami gangguan mental selama 2 taun. tapi kemudian normal kembali, skr dah nikah dan punya 3 anak. Untuk sebagian orang yang udah dinas dari tahun 70an di jatiluhur pasti tau kejadian ini.

0 komentar:

Posting Komentar